aku hanya seorang anak yang bila dilihat dari umur sudah bisa disebut dewasa. kepala 2 itu sudah cukup bagiku untuk bisa memilih, memilih mana yang aku suka, memilih mana yang baik untuk diriku sendiri, memilih untuk tidak sepaham dengan mereka.
aku rasa aku pun berhak untuk mendapat sebuah kebebasan. mungkin tidak harus selalu sama dengan yang lain. setidaknya cukup untuk membiarkan aku melihat dunia luar dan belajar dari apa yang aku lihat.
salahkah aku punya rencana sendiri untuk mengisi setiap detik dalam hidupku?
salahkah aku ketika aku menyukai apa yang mereka tidak suka dan membenci apa yang mereka suka?
salahkah aku memiliki jalan pikiran yang berbeda dengan mereka?
kesalahan yang aku sadari adalah bahwa aku terlalu memikirkan orang lain sehingga lupa memikirkan diri sendiri. sadar tapi tidak pernah bisa mengubah itu menjadi lebih baik hanya karena ketakutan yang udah menyelimuti jiwaku (sejak aku kecil).
kesalahan lain yang aku sadari adalah bahwa aku takut untuk berbuat salah. kesalahan fatal menurutku, tapi lagi-lagi aku tak bisa mengubah itu.
ada sebuah cerita (yang setidaknya menurutku menarik). aku pernah bekerja sebagai pengajar anak-anak umur 2-4 tahun di salah satu sekolah internasional di Jakarta. untuk umur segitu, aku harus mendidik mereka untuk menjadi pribadi yang baik. suatu hari muridku kesal karena selalu salah ketika harus menggunting. karena dia merasa dirinya pintar, dia takut membuat kesalahan. tapi aku berusaha membujuk dia untuk tidak takut membuat kesalahan.
kenapa aku mengatakan bahwa cerita ini menarik? karena seorang aku yang takut membuat kesalahan bisa mengajarkan anak kecil untuk tidak takut membuat kesalahan.
No comments:
Post a Comment